Welcome to our lovely blog. Help us caring autism in Indonesia with sharing and contributing. Thank you...
RSS

Sabtu, 17 Maret 2012

Kami

Nasib yang lebih mengharukan dari anak berkebutuhan khusus adalah, banyak dari mereka yang tidak mampu atau memiliki tingkat kehidupan ekonomi yang rendah. Keinginan untuk melakukan terapi agar dapat mengasah keterampilan motorik halus maupun kasar dan meningkatkan kemandirian sesuai dengan tingkat kemampuan anak diurungkan karena keterbatasan dana. Ibarat “Untuk
makan dan membeli baju bagus saja susah, bagaimana bisa kepikiran untuk terapi”, hal tersebut sering diucapkan oleh orang tuan anak berkebutuhan khusus yang tidak mampu ketika ditanya terkait mengenai usaha mengembangkan anaknya untuk terapi. Tidak bisa dipungkiri bahwa biaya sekolah dan terapi untuk anak berkebutuhan khusus di Indonesia relatif mahal. Hal tersebut disebabkan karena segala peralatan yang diguanakan sebagai alat terapis berasal dari luar negeri dan terapis yang bekerja di klinik merupakan lulusan dengan sertifikasi yang terkualifikasi, ujar salah satu guru sekolah autis ternama pada media cetak Jakarta. Pada akhirnya, hilanglah kesempatan mereka (Anak Berkebutuhan Khusus) untuk bisa merasakan keceriaan, kemandirian, kepedulian dan ketulusan seperti yang didapatkan anak normal pada umumnya. Keterbatasan klinik terapi untuk anak berkebutuhan khusus yang memberikan biaya terjangkau untuk kalangan status ekonomi rendah semakin dikuatkan oleh keterbatasan lembaga- lembaga tersebut dalam pencarian sumber daya manusia yang dengan suka hati mau mengabdikan dirinya tanpa gaji yang besat untuk menjadi terapis. Penjelasan diatas pun semakin menjelaskan kekurang perhatian masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus dan tidak berimbangnya antara peningkatan jumlah anak penyandang autisme dengan peningkatan jumlah terapis, tenaga pendidik khusus, special teacher, pseudo teacher, Guru Pembimbing Khusus (GPK) dan Konselor.

Oleh karena itu, kami Autism Care Indonesia (ACI) mencoba menjawab tantangan yang telah dipaparkan sebelumnya yaitu sebuah lembaga sosial yang fokus dalam penanganan anak-anak penyandang Autis dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) lainnya dari keluarga kurang mampu secara gratis. Program – program yang dilaksanakan adalah pelayanan pemeriksaan, terapis, konseling bagi anak dan orangtua dari keluarga kurang mampu secara gratis. Autism Care Indonesia berusaha sekuat tenaga dengan tujuan dharma bakti ingin sekali mengetuk hati masyarakat untuk berjuang bersamanya dalam mempedulikan dan meningkatkan anak berkebutuhan khusus. Dengan tidak memiliki tujuan tertentu atau menjunjung sebuah kepentingan indvidual atau kelompok, Autism Care Indonesia bergerak murni untuk mencari dan mengembalikan senyum- senyum anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Keseriusan ini ditunjukkan dengan cita – cita mengembangkan 100 klinik cabang di seluruh Indonesia dengan harapan semakin banyak anak berkebutuhan khusus yang tidak mampu dapat tertangani.

1 komentar:

Penny the Explorer! mengatakan...

sipp..tetap semangat yaa^^

Posting Komentar